Kelebihan dan Kekurangan Belanja ONLINE dan OFFLINE

Kelebihan dan Kekurangan belanja ONLINE dan OFFLINE

Berbicara mengenai toko offline dan online saat ini memang cukup menarik. Hal ini karena adanya perubahan pola konsumsi masyarakat yang membuat eksistensi toko offline dan online sering diperbincangkan. Dunia digital yang semakin berkembang membuat orang beramai-ramai memilih berbelanja di toko online karena dinilai lebih praktis. Namun masih tetap ada orang yang setia menjadi konsumen toko-toko offline. Toko offline dan online tidak mutlak selalu memberikan sesuatu yang baik dan selalu memberikan sesuatu yang buruk. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan yang membuat konsumen terkadang bingung ketika harus memilih untuk berbelanja dimana. Untuk itu mari coba kita lihat agar anda bisa memilih mau berbelanja di mana.

TOKO OFFLINE

Kelebihan Toko Offline

Tingkat Kepeercayaan Tinggi
Mempunyai toko fisik agar para konsumen bisa langsung melihat produk yang ditawarkan. Konsumen bisa memilih sendiri model yang diinginkan, mencoba dengan ukuran yang sesuai serta mengetahui kualitas bahan yang digunakan. Masalah lain yang kerap terjadi pada pembelian selain di toko online adalah warna. Sering kali warna yang terlihat di foto produk berbeda dengan aslinya. Dengan berbelanja langsung di toko, konsumen akan mendapatkan produk yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Pengalaman langsung melihat produk menjadi alasan mengapa konsumen memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap toko offline.

Pelayanan konsumen lebih mudah
Dengan adanya toko fisik, pelayanan kepada konsumen bisa dilakukan dengan mudah. Tuntutan konsumen pun tidak akan berlarut-larut karena bisa diselesaikan secara langsung. Pemilik toko dapat langsung memberikan contoh produk, menjawab pertanyaan konsumen, menanggapi komplain dan melakukan pengembalian barang jika dibutuhkan.

Sistem pembayaran lebih aman
Konsumen yang berkunjung di toko offline biasanya akan membayar barang belanjaannya secara cash. Pembayaran langsung ini membuat transaksi di toko offline lebih aman. Uang untuk membayar langsung bisa dilihat dan dihitung oleh pemilik toko. Selain itu tidak perlu khawatir adanya kegagalan pembayaran serta penipuan.

Tidak repot melakukan pengiriman
Karena produk yang telah dipilih diserahkan kepada konsumen langsung setelah membayar, pemilik toko tidak perlu repot melakukan pengiriman. Konsumen pun tidak perlu cemas kapan barang yang telah dipesan tiba dan tidak perlu memikirkan ongkos kirim yang biasanya lebih besar dibandingkan biaya transportasi menuju toko.

Persaingan tidak terlalu banyak
Walaupun bisnis online kini sedang menjamur, toko offline tetap mempunyai pelanggan setianya sendiri. Karena itu biasanya toko offline bersaing dengan toko offline lainnya juga yang jumlahnya tidak terlalu banyak.

Kekurangan

Jangkauan pasar terbatas
Toko offline tidak dinamis dan biasanya hanya berada di satu tempat. Ini yang menyebabkan jangkauan pasar untuk toko offline lebih sedikit. Konsumen biasanya berasal dari area sekitar toko saja. Hal ini bisa menekan angka penjualan jika pemilik toko tidak memiliki strategi khusus untuk menguasai area konsumennya. Pemilik toko juga sebaiknya memilih lokasi yang strategis agar dapat dijangkau oleh lebih banyak konsumen.

Memerlukan tempat fisik
Karena basis toko offline adalah area nyata, maka dibutuhkan tempat untuk menampung segala produk yang dipasarkan. Selain menyediakan tempat, tentu saja dibutuhkan perawatan lain agar bangunan yang digunakan bisa bertahan untuk waktu yang cukup lama. Pemilik toko juga harus memerhatikan tatanan barang yang dijual secara visual untuk menarik perhatian pelanggan.

Memerlukan karyawan yang lebih banyak
Banyaknya aktivitas dan tugas yang harus dikerjakan untuk memajukan toko, dibutuhkan karyawan yang lebih banyak pula. Sebagai pemilik toko, harus meluangkan waktu dan biaya untuk melakukan perekrutan. Meskipun hanya toko kecil, sebaiknya perekrutan dilakukan secara serius agar mendapatkan SDM yang handal dan mau bekerja sama untuk mengembangkan bisnis tersebut.

Modal lebih besar
Dengan berbagai kebutuhan yang telah disebutkan, tentu saja toko offline memerlukan modal yang lebih besar. Mulai dari menyediakan produk secara fisik, tempat, biaya perawatan tempat, perekrutan karyawan serta karyawan itu sendiri. Pastikan Anda mempunyai modal yang cukup untuk memenuhi beberapa hal tersebut sebelum memutuskan membuka toko offline.

Waktu penjualan terbatas
Toko offline mempunyai waktu operasi tersendiri. Toko offline biasanya beroperasi 10 – 12 jam dalam sehari. Dan seluruh transaksi jual beli hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu itu saja. Selebihnya toko tutup dan tidak melayani pelanggan.

Produk terbatas dan sulit melakukan pencarian barang
Karena keterbatasan tempat dan pembatasan stok untuk mengurangi kerugian, biasanya produk yang tersedia di toko offline terbatas. Apabila konsumen tidak mendapatkan produk yang diinginkan, maka akan sulit mencari barang yang sama ataupun penggantinya secara langsung. Konsumen harus mencari ke cabang yang lainnya atau berpindah ke toko yang berbeda.

 

TOKO ONLINE

Kelebihan Toko Online

Mudah dijalankan
Dengan berkembangnya dunia internet, saat ini sangat mudah untuk membuka toko online. Cukup dengan membuat akun di media sosial atau berbagai marketplace, toko online sudah dapat dibuka. Siapa saja berkesempatan berjualan online, baik remaja, ibu rumah tangga, bahkan kini banyak anak kecil yang sudah memulai bisnis di dunia maya.

Jangkauan pasar lebih luas
Jangkauan dunia internet yang sangat luas tentu saja berpengaruh dengan bisnis online. Jarak antara pemilik toko dan konsumen tidak menjadi penghalang keduanya untuk melakukan transaksi jual beli. Pemasaran toko online tidak hanya terbatas di area lokal saja, bisa lebih luas bahkan hingga nasional maupun internasional..

Modal yang diperlukan tidak terlalu besar
Toko online bisa dibentuk hanya dengan bermodalkan ponsel dan kuota internet. Kini ada sistem reseller dan dropship yang akan memudahkan untuk memulai bisnis walaupun tanpa modal. Sistem reseller memudahkan orang yang ingin menjual sesuatu namun belum mampu memproduksi sendiri. Pelaku reseller akan menyetok barang seperti toko-toko pada umumnya. Namun stok barang untuk reseller online lebih sedikit dan hanya dijadikan sebagai contoh.

Jika beruntung mendapatkan agen yang berada dalam satu daerah, pemilik toko online tidak perlu menyetok sama sekali. Cukup mengambil produk ketika ada konsumen yang telah memesan saja. Selain reseller, ada sistem dropship yang lebih memudahkan lagi. Pada sistem dropship bahkan tidak perlu menyetok barang dan melakukan pengiriman produk. Seorang dropshipper cukup melakukan kegiatan promosi dan pemasaran saja. Penyediaan dan pengiriman produk nantinya akan ditangani oleh agen pemilik produk. Sistem ini lebih mudah dan membutuhkan modal yang lebih kecil, namun keuntungan yang didapat juga tidak terlalu besar.

Tidak memerlukan tempat
Sebuah toko online tidak memerlukan tempat secara fisik untuk menampung segala jenis produk dan sebagai tempat bertransaksi. Akun media sosial dan toko di berbagai marketplace yang telah dibuat merupakan wadah untuk melakukan proses jual-beli. Toko-toko ini dapat dikontrol dari mana saja. Baik ketika dalam perjalanan maupun sedang berada di rumah.

Memerlukan karyawan yang lebih sedikit
Karena sistem yang lebih simpel, pemilik toko online tidak perlu meluangkan banyak waktu dan biaya untuk merekrut karyawan. Penyetokan dan pengiriman barang biasanya dapat dilakukan oleh satu atau dua orang saja. Namun, jika bisnis online berkembang dengan sangat pesat dan mendapatkan pesanan yang signifikan, Anda bisa mempertimbangkan untuk mempekerjaan beberapa karyawan untuk mempermudah pekerjaan.

Waktu fleksibel
Aktivitas di dunia maya berjalan selama 24 jam dalam sehari, begitu dengan toko online. Karena tidak ada batasan jam, maka pemilik toko online tetap bisa melakukan aktivitas jual beli bahkan saat dini hari.

Produk yang dijual bervariasi
Ini yang menjadi alasan mengapa banyak konsumen berbondong-bondong belanja secara online. Barang yang disediakan bervariasi. Hal ini juga berlaku pada pemilik toko. Banyak yang lebih memilih berjualan secara online karena bisa menyediakan barang apa saja dan dari agen mana saja selama itu diminati oleh konsumen.

 

Kekurangan Toko Online

Persaingan ketat
Kemudahan prosedur pembuatan akun toko serta jangkauan yang sangat luas membuat persaingan pada bisnis online juga cukup ketat. Pemilik toko online tidak hanya bersaing dengan pedagang lokal, tetapi juga internasional.

Kredibilitas diragukan
Salah satu yang membuat kepercayaan terhadap toko online rendah adalah karena barang yang dibeli tidak bisa dicoba terlebih dahulu oleh konsumen. Oleh karena itu, pemilik toko harus memastikan seluruh barang yang dijual sudah berkualitas baik ketika dikirim. Apabila ada produk yang tidak sesuai, pemilik toko harus bertanggung jawab untuk menggantinya. Kekurangan lainnya adalah pemilik toko tidak melayani konsumen secara langsung ditambah dengan banyaknya penipuan di bisnis online yang membuat kredibilitas toko online sering diragukan.

Konektivitas internet
Transaksi pada bisnis online berjalan sangat cepat. Konektivitas internet yang buruk walau dalam jangka waktu yang pendek pun akan berdampak besar. Pemilik toko online bisa rugi hingga jutaan rupiah karena konsumen bisa dengan mudah beralih mencari penjual lain yang mampu melayani lebih cepat.

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari toko offline dan toko online, kini saatnya memutuskan bisnis mana yang sebaiknya Anda jalankan. Apakah produk Anda menjadi salah satu yang lancar pemasarannya jika diletakkan di toko online? Atau justru produk Anda harus digambarkan secara jelas sehingga harus dipasarkan melalui toko offline? Apapun pilihannya, ketika Anda sudah berhasil mendirikan toko tersebut, Anda tetap mempunyai pekerjaan rumah untuk mengelolanya dengan baik.

 

Sumber : https://www.jurnal.id/id/blog/toko-offline-vs-online-kelebihan-kekurangannya/